Komunitas Wanita & Gunung: Edukasi Perempuan Cara Mendaki Gunung yang Aman & Nyaman

 

Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas yang dapat dikategorikan menjadi wisata minat khusus. Di Indonesia, tren wisata minat khusus kian berkembang  mengingat Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan potensi wisata pendakian yang besar karena kepulauan Indonesia terdapat banyak gunung. Semakin tinggi minatnya aktivitas pendakian gunung, semakin banyak pula komunitas-komunitas yang berkembang untuk fokus terhadap minat pendakian gunung salah satunya Komunitas Wanita & Gunung.

Source: @wanitadangunung

 

Wanita & Gunung merupakan komunitas sosial & edukasi yang menerapkan sistem pembelajaran dari dasar dengan media alam bebas untuk pembentukan karakter. Komunitas ini dibentuk di Jakarta pada Juni 2015 dan dibentuk untuk mewadahi para wanita belajar mengenai self awareness setiap perempuan dalam beraktivitas di alam bebas. Hal yang mendasari adanya komunitas Wanita & Gunung ini adalah perlunya wanita tampil secara mandiri dengan adanya wadah di dunia petualangan sehingga dapat melakukan aktivitas outdoor dan dapat meningkatkan self awareness pada diri masing-masing. Adapun nilai-nilai yang dibentuk dalam komunitas Wanita & Gunung yaitu “adventure” tentang jati diri, “traveling” tentang persahabatan dan “sharing” tentang berbagi pengetahuan & pengalaman.

Source: @wanitadangunung

Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Wanita & Gunung diantaranya melakukan pertemuan-pertemuan dengan siapapun untuk berbagi pengetahuan & pengalaman, melakukan edukasi pendakian/ perjalanan yang aman & nyaman, melakukan aksi sosial untuk setiap perjalanan yang dilakukan dan melakukan pendakian bersama untuk bisa mendapatkan pengalaman langsung dari pendakian tersebut. Program utama yang ada dalam komunitas Wanita & Gunung yaitu Meet & Share, Basic Training Wanita & Gunung, WG Goes to School, Jambore Wanita & Gunung dan Ekspedisi Wanita & Gunung. Dari berbagai program yang ada, terdapat edukasi di setiap programnya, tujuannya untuk mengkampanyekan pendakian yang aman dan nyaman. Edukasi menjadi hal penting untuk dilakukan karena edukasi sesama wanita bukan untuk bersaing dengan pria namun lebih untuk penyadaran diri dan kebutuhan. Selain itu wanita menjadi tolak ukur untuk berbagai hal, maka dari itu edukasi menjadi hal penting dalam komunitas ini. Dikarenakan mendaki gunung identik dengan wisata yang penuh risiko dan membawa beban yang berat, tak jarang ada ketimpangan gender dalam aktivitas pendakian gunung.Seperti misalnya pria harus menanggung beban yang lebih berat daripada wanita atau wanita tidak dapat menjadi leader dalam tim pendakian. Stereotipe yang berkembang di masyarakat dapat menjadi budaya. Hal tersebut dapat perlahan hilang dengan matangnya pengetahuan para wanita saat ini. Persiapan dasar saat akan mendaki gunung sangat penting dilakukan karena dengan melakukan persiapan dasar yang baik akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pada rancangan perjalanan.

Dalam hal mengedukasi sesama wanita tak luput dari adanya tantangan tersendiri. Tantangan paling signifikan yaitu ketika para anggota komunitas dianggap remeh oleh orang lain serta masih banyak orang yang menyepelekan keamanan pendakian gunung. Namun hal tersebut tidak melunturkan semangat anggota Komunitas Wanita & Gunung yang biasa disebut “Inner CircleWG” dalam mengedukasi khalayak khususnya wanita dalam hal persiapan dasar mendaki gunung yang aman dan nyaman. Dengan adanya wadah ini diharapkan dapat menjadi ladang ilmu untuk banyak orang dan dapat terus berkembang untuk kesejahteraan manusia lainnya. Serta harapannya ada semakin banyak wanita yang sadar dengan kebutuhan dirinya dan stereotip yang berkembang di masyarakat yang dapat menjadi ketimpangan gender dapat perlahan tergerus oleh kesadaran diri masing-masing.

Source: @wanitadangunung

“Kesadaran yang hadir di setiap diri perempuan dapat membawa perubahan yang lebih baik untuk generasi mendatang sekecil apapun perubahan itu.” – Kharisma D. Erlambang

 

ditulis oleh Kharisma D. Erlambang

Artikel ini dipublikasikan pada laman womentourism.id | 27 Maret 2022