Berita Acara WTIDcamp 2 Class 3: Strengthening Gender - Sensitive Through Self-Leadership

05 Februari 2023

Pada Hari Kamis, 2 Februari 2023 Women in Tourism Indonesia telah melaksanakan kelas ketiga dengan judul “Strengthening Gender-Sensitive Through Self-Leadership”. Pembicara kelas ini adalah Kak Artin Wuriyani, seorang Director of Business Development HS Silver Yogyakarta. Pada kelas ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan diri dalam memimpin dan melihat kelebihan sebagai potensi utama untuk menangkal diskriminasi secara sengaja atau tidak disengaja sehingga dapat mendukung proses kerja.

 

Kak Artin memulai kelasnya dengan pertanyaan mengapa wanita sulit mencapai level paling tinggi atau senior. Menurutnya hal itu disebabkan oleh konstruksi sosial dan budaya yang menyebabkan peran perempuan terbatasi. Terdapat stigma dan gap karena patriarki sehingga hal itu membangun konstruksi sosial. Banyak sekali stigma terhadap perempuan yang cenderung kurang baik seperti tidak mampu, emosional, wanita kerjanya hanya di dapur dan sebagainya. Bekerja pada industri pariwisata akan diperhatikan mulai dari first impression, attitude, dan knowledge. Semua memerlukan yang namanya “work life balance”. Work life balance bisa berupa support system dan time management. Hal itu membuat individu akan menjadi pribadi yang lebih bisa mengontrol segala sesuatunya.

 

Perempuan sering dianggap baperan, dan emosional. Kenyataannya, mereka juga punya ketelitian dalam hal menjadi leader. Menjadi seorang leader harus memiliki dua hal yang seimbang antara lain analisis rasional dan emosi yang cukup. Kak Artin mencoba untuk bermain dengan para scholars untuk menggambarkan tangan masing-masing kemudian dituliskan kelemahan dan kelebihan serta support system individu tersebut. Kesimpulannya, scholars memiliki kelemahan dan kelebihan yang berbeda-beda dalam persoalan leadership. Namun, Kak Artin berpesan bahwa mengenal kelebihan dan kekurangan itu penting. Kekurangan harus diperbaiki dan jangan sampai menjadi potensi yang merugikan diri sendiri. Kelebihan harus dipertahankan dan dioptimalkan. Mulai saat ini perlu adanya afirmasi positif dan penuhi pikiran dengan hal yang positif. Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan latihan di cermin, atau mencari lingkungan yang positif.

 

Tidak hanya kelebihan dan kekurangan, kita juga perlu mengenal dengan self-love. Bagaimana mengartikan self-love, seperti apa bentuknya, rasanya, dan sikap terhadap self-love. Kak Artin mengatakan, self-love adalah menghargai, tidak terpengaruh dan membandingkan diri dengan orang lain. Kita harus membentuk batasan diri sehingga kita worth it karena memiliki standart tertentu. Hilangkan perasaan tidak enak, tidak perlu takut dengan stigma karena kita punya standar sendiri, say yes or no, fokus ke diri sendiri bahwa kita akan jauh lebih baik dari yang kemarin. Jangan fokus lebih baik dari orang lain karena kita memiliki goals sendiri. Sifat dan sikap kita juga mempengaruhi how to build the brand call you. Sangat penting untuk orang mengenal kita. Saat ber-networking harus tahu bagaimana orang memberi stamp terhadap kita. Melalui “why how what” kita dapat menemukan kenapa kita melakukan hal tersebut, bagaimana kita menjalankannya, dan konsisten dengan apa yang kita lakukan.

Perempuan harus berani bersikap, berpendapat, berjejaring, dan memperjuangkan hak yang sama dalam mencari peluang perekonomian di sektor apapun. Dalam sektor apapun, hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah partnership yang saling bekerja sama. Kesetaraan tidak dapat dicapai hanya oleh perempuan melainkan juga dengan dukungan laki-laki melalui pendekatan inklusivitas. Your story is your past, present, and future, find your passion, choose wisely and act on it.