01 September 2025

Webinar dan virtual tour “Women Rising, Shark Thriving” Perempuan Jadi Pionir membuka wawasan bahwa konservasi hiu paus tidak bisa bisa dipisahkan dari cara kita mengelola wisata secara berkelanjutan dan juga keterlibatan perempuan sebagai pionir. Hiu paus memang menjadi daya tarik wisata yang luar biasa, tapi tanpa aturan yang jelas dan sikap wisatawan yang bertanggung jawab, keberadaannya justru bisa terancam. Karena itu, pembahasan dalam webinar ini terasa sangat relevan untuk kondisi Indonesia yang memiliki laut luas dan kaya, tetapi masih sering menghadapi masalah pengelolaan.
Menurut saya, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, edukasi wisatawan. Banyak orang datang hanya untuk bersenang-senang tanpa mengetahui bagaimana cara berperilaku di laut. Jika setiap kunjungan bisa jadi kesempatan edukasi, misalnya pemandu menjelaskan cara berinteraksi dengan hiu paus atau aturan menjaga jarak, maka wisata bukan cuma hiburan, tapi juga ruang belajar untuk peduli lingkungan. Kedua, perempuan sebagai role model. Dari diskusi webinar jelas sekali kalau perempuan di pesisir bukan sekadar pendukung, tapi justru motor utama yang menggerakkan ekonomi, menjaga kearifan lokal, dan bahkan membangun komunitas. Mereka bisa jadi teladan nyata bagaimana cara memadukan ekonomi keluarga, budaya, dan konservasi dalam satu rangkaian. Jadi, jika perempuan diberikan ruang dan kesempatan lebih besar, dampaknya bukan hanya pada keluarga mereka, tapi juga masyarakat luas. Ketiga, teknologi dan inovasi. Contoh di Ningaloo yang memakai helikopter untuk mengatur wisata hiu paus menunjukkan bahwa teknologi bisa sangat menjadi solusi. Di Indonesia mungkin belum sejauh itu, tapi kita bisa memulai dengan hal sederhana seperti drone untuk pemantauan, sistem kuota berbasis aplikasi, atau data digital yang bisa diakses masyarakat. Inovasi seperti ini dapat membuat pengawasan lebih transparan dan menekan risiko overtourism. Dari sana saya merasa, edukasi, peran perempuan, dan teknologi bisa saling melengkapi. Apabila dijalankan berbarengan dengan regulasi yang jelas, ekowisata hiu paus di Indonesia bukan hanya dapat bertahan, tetapi juga menjadi model pariwisata berkelanjutan yang membanggakan. Intinya, menjaga hiu paus berarti menjaga laut, ekonomi lokal, dan masa depan generasi kita.
Referensi: