Türkiye dan Femisidanya: Saat Dunia Wisata Tidak Lagi Sebatas Tentang Pamukkale dan Cappadocia

23 Januari 2025

Berada di peringkat lima teratas dalam kategori penilaian top destinasi internasional berdasarkan rilis terbaru UNWTO tahun 2024, dengan dilengkapi oleh ragam pilihan destinasi yang mendunia seperti balon udara Cappadocia, pemandian air panas Pamukkale, hingga Blue Mosque Istanbul, nyatanya negara Turki tercatat masih menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan terkait pencegahan dan penanganan kasus femisida.

Sebagai contoh, di sepanjang tahun 2000-2010, sebuah studi menyatakan bahwa sebanyak 162 perempuan yang terdistribusi pada 12 wilayah kota di negara Turki, telah menjadi korban pembunuhan berbasis diskriminasi gender, dan sekitar 50% diantaranya bahkan merupakan korban dari intimate partner-nya sendiri, meliputi pasangan dalam hubungan pernikahan (suami), mantan suami, ataupun pasangan kekasih dan/atau mantan kekasih. Sedangkan lebih kurang 50% nya lagi merupakan korban dari non-intimate partner seperti teman ataupun stranger (yang tidak memiliki hubungan kedekatan apapun dengan korban).

Sementara dalam sebuah rilis penelitian yang dipublikasi pada laman jurnal Pamukkale University, ditemukan fakta bahwa di sepanjang periode tahun 2013 hingga 2021, sebanyak 3.035 perempuan di Turki telah menjadi korban pembunuhan, yang keseluruhan dari jumlah kasus tersebut terindikasi secara langsung dengan persoalan femisida. Hal yang tidak kalah mencengangkan adalah, secara khusus di kisaran tahun 2019-2021, mayoritas pelaku femisida ini menyatakan bahwa mereka tidak memiliki motif secara jelas perihal alasan mengapa mereka harus membunuh para perempuan tersebut.

Sedangkan untuk jenis motif lainnya, secara persentase didominasi oleh alasan perceraian dan keinginan khusus dari pihak perempuan untuk membuat keputusan-keputusan terkait dengan kehidupan pribadinya. Adapun metode pembunuhan yang paling sering digunakan dalam kasus femisida di Turki ini adalah pembunuhan dengan melibatkan senjata api di urutan pertama, kemudian pembunuhan dengan menggunakan alat-alat pemotong (cutting tool) di urutan kedua, dan sisanya lagi adalah pembunuhan dengan melibatkan metode pemukulan terhadap tubuh korban menggunakan hard object seperti linggis dan sebagainya. 

 

Writer: Tarisyah Widi Shabira

Awardee of the Turkiye Burslari Scholarship for Master Program in Political Science

 

Artikel ini dipublikasikan pada laman womentourism.id | 23 Januari 2025

 

Referensi:

  1. Aygül Anavatan dan Eda Yalç?n Kayacan. 2023. Investigation of Femicide in Turkey: Modeling Time Series of Counts.Investigation of femicide in Turkey: modeling time series of counts

  2. Güne? Koç. 2022.  A Study of Femicide in Turkey From 2010 to 2017. A Study of Femicide in Turkey From 2010 to 2017 - Güne? Koç, 2022

  3. Sadik Toprak dan Gokhan Ersoy. 2017. Femicide in Turkey between 2000 and 2010. Femicide in Turkey between 2000 and 2010

  4. Presidency of The Republic of Türkiye Investment Office. Tourism Sector in Türkiye. PowerPoint Presentation