Tentang Kehidupan Perempuan Fiji yang Tidak Seindah Wisata Pulaunya

16 Mei 2025

Fiji, merupakan sebuah negara dengan sistem pemerintahan republik yang berbentuk kepulauan, serta masih menjadi bagian dari kawasan Oseania. Sehingga tidak mengherankan bila negara ini secara statistik, khususnya pada tahun 2019, menerima lebih dari 360.000 kunjungan wisatawan asal Australia dan lebih dari 200.000 wisatawan asal New Zealand, yang kemudian disusul oleh wisatawan mancanegara lainnya seperti Amerika Serikat sebanyak 96.968 pengunjung, negara-negara Pasifik dengan total wisatawan sebanyak 54.369 pengunjung, para wisatawan asal negara-negara Eropa yang juga meliputi kawasan Inggris Raya sebanyak 52.914 pengunjung, hingga wisatawan dari kawasan negara Asia lainnya sebanyak 51.579 dan yang berasal dari negara Kanada dengan jumlah pengunjung sebanyak 13.269. Masih mengacu pada informasi data di tahun yang sama, lebih dari 50% visitasi mancanegara tersebut didasari dengan orientasi liburan, dan hanya sebesar 6% saja yang dilatarbelakangi oleh tujuan bisnis, serta masing-masing hanya sebesar 4% yang didasari oleh keinginan untuk menghadiri acara pernikahan maupun kunjungan kerabat. 

Maskapai penerbangan di negara kepulauan yang sudah tidak asing di kalangan wisatawan mancanegara terkait keindahan alam serta destinasi kunjungannya ini, sebagian besar berada di bawah kepemilikan pemerintah nasional, bahkan di masa pandemi covid-19, salah satu perusahaan maskapainya yang bernama Fiji Airways, berhasil memperoleh persetujuan untuk jaminan sebesar 200 juta US$ terkait pinjaman komersial guna mempertahankan kinerja bisnisnya di tengah carut marut dunia penerbangan internasional kala krisis pandemi tengah melanda. Tidak hanya itu, di tahun 2021 pun maskapai penerbangan ini kembali memperoleh tambahan pinjaman sebanyak 65 juta US$ dari Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) sebagai upaya proteksi tambahan terhadap likuiditas perusahaan sampai dunia penerbangan internasional mampu mencapai tingkat pemulihan kembali. 
 
Terdapat ragam pilihan terkait aktivitas pariwisata yang dapat dicoba oleh para pengunjung saat tiba di Republik Fiji. Seperti kegiatan snorkelling yang mana setiap wisatawan sangat berpeluang untuk dapat berjumpa langsung dengan spesies-spesies ikan di kawasan perairan Fiji yang secara kuantitas melebihi 1.000 jenis spesies, atau mencoba aktivitas yang cukup menantang adrenalin sebagaimana halnya surfing, banana boat rides, hingga zipline (flying fox). Selain itu terdapat berbagai arena olahraga golf, lalu spot Garden of the Sleeping Giant yang menyuguhkan pemandangan sebanyak lebih dari 2.000 varietas bunga anggrek kepada wisatawan, sampai dengan opsi kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan yang menyediakan ragam produk tradisional khas Republik Fiji, tentunya setelah mengunjungi Paradise Beach dan Natadola Beach yang diyakini sebagai salah satu tempat wisata terindah di negara kepulauan ini.
 

Meski telah menorehkan sejumlah kemajuan yang cukup signifikan dalam ranah pariwisata yang mencakup aspek pengelolaan destinasi hingga pemberian dukungan penuh terhadap masa depan serta stabilitas keuangan perusahaan maskapai-maskapai penerbangan, yang bahkan juga dilengkapi dengan progresivitas dalam bidang sektor lainnya seperti kesehatan (dibuktikan oleh rendahnya persentase kematian pada ibu hamil di samping peningkatan terhadap angka harapan hidup warga negara), bidang sektor pendidikan (per tahun 2007, lebih dari 90% warga negara Fiji telah memperoleh pendidikan dasar, dan persentase ini dinyatakan merata untuk kalangan penduduk perempuan maupun laki-laki), dan ranah perpolitikan nasional (terdapat peningkatan dalam level persentase mengenai partisipasi perempuan, khususnya di lingkup parlemen serta kementerian), Republik Fiji dalam realitanya masih menghadapi persoalan serius terkait perlindungan terhadap perempuan pada ranah asmara serta partisipasi ekonomi. Ragam survei telah dilaksanakan, khususnya pada rentang tahun 2005, dan 2010/2011. 

Di sepanjang periode tersebut, hasil telah menunjukkan bahwa mayoritas perempuan Fiji memiliki jam kerja yang lebih panjang namun dengan nominal upah yang juga lebih rendah dari kelompok laki-laki, yang mana fenomena tersebut turut dipicu oleh adanya kesenjangan tinggi dalam hal pembagian tugas rumah tangga, hingga seolah menjadi pemandangan yang biasa di Republik Fiji apabila kelompok pekerja perempuan masih diharuskan untuk melakukan ragam pekerjaan rumah tangga setelah melaksanakan “pekerjaan formalnya” di luar rumah tangga dengan nominal upah yang sebagian besar tidaklah lebih tinggi dari nominal upah kelompok laki-laki. Hasil survei di tahun 2010/2011 juga menunjukkan bahwa angka partisipasi perempuan dalam dunia kerja masih 34% lebih rendah dibandingkan laki-laki.
 

Ditambah lagi pada hasil survei tahun 2011, 64% perempuan Fiji dilaporkan pernah menerima tindak kekerasan secara fisik maupun seksual oleh intimate partner-nya, yang dapat berupa suami atau kekasih. Sedangkan 31% lainnya mengaku pernah menerima tindak kekerasan secara fisik maupun seksual sejak berusia 15 tahun, dari pihak-pihak di luar kategori intimate partner. 

 

Artikel ini diterbitkan di laman womentourism.id| 16 Mei 2025


Writer:

Tarisyah Widi Shabira

Awardee of Turkiye Burslari Scholarship for Master Program


Referensi:

  1. PSDI (The Pacific Private Sector Development Initiative). 2021. Fiji (Pacific Tourism Sector Snapshot). PSDI-TourismSnapshot-FIJ.pdf

  2. Farida Fleming, dkk. 2020. Promising Practices in Preventing & Eliminating Violence against Women and Girls in Fiji. Promising-Practices-in-Preventing-Eliminating-Violence-against-Women-and-Girls-in-Fiji.pdf

  3. Gender Analysis (Summary). Microsoft Word - LD3 Fiji CPS Gender Analysis FOR MANAGEMENT APPROVAL.docx

  4. Sydney Airport. Fiji Travel Guide.Fiji.pdf 

Sumber foto: HD wallpaper: Fiji Beach-Landscape HD Wallpaper, palm tree, tropical climate | Wallpaper Flare