16 Mei 2025

Fiji, merupakan sebuah negara dengan sistem pemerintahan republik yang berbentuk kepulauan, serta masih menjadi bagian dari kawasan Oseania. Sehingga tidak mengherankan bila negara ini secara statistik, khususnya pada tahun 2019, menerima lebih dari 360.000 kunjungan wisatawan asal Australia dan lebih dari 200.000 wisatawan asal New Zealand, yang kemudian disusul oleh wisatawan mancanegara lainnya seperti Amerika Serikat sebanyak 96.968 pengunjung, negara-negara Pasifik dengan total wisatawan sebanyak 54.369 pengunjung, para wisatawan asal negara-negara Eropa yang juga meliputi kawasan Inggris Raya sebanyak 52.914 pengunjung, hingga wisatawan dari kawasan negara Asia lainnya sebanyak 51.579 dan yang berasal dari negara Kanada dengan jumlah pengunjung sebanyak 13.269. Masih mengacu pada informasi data di tahun yang sama, lebih dari 50% visitasi mancanegara tersebut didasari dengan orientasi liburan, dan hanya sebesar 6% saja yang dilatarbelakangi oleh tujuan bisnis, serta masing-masing hanya sebesar 4% yang didasari oleh keinginan untuk menghadiri acara pernikahan maupun kunjungan kerabat.
Meski telah menorehkan sejumlah kemajuan yang cukup signifikan dalam ranah pariwisata yang mencakup aspek pengelolaan destinasi hingga pemberian dukungan penuh terhadap masa depan serta stabilitas keuangan perusahaan maskapai-maskapai penerbangan, yang bahkan juga dilengkapi dengan progresivitas dalam bidang sektor lainnya seperti kesehatan (dibuktikan oleh rendahnya persentase kematian pada ibu hamil di samping peningkatan terhadap angka harapan hidup warga negara), bidang sektor pendidikan (per tahun 2007, lebih dari 90% warga negara Fiji telah memperoleh pendidikan dasar, dan persentase ini dinyatakan merata untuk kalangan penduduk perempuan maupun laki-laki), dan ranah perpolitikan nasional (terdapat peningkatan dalam level persentase mengenai partisipasi perempuan, khususnya di lingkup parlemen serta kementerian), Republik Fiji dalam realitanya masih menghadapi persoalan serius terkait perlindungan terhadap perempuan pada ranah asmara serta partisipasi ekonomi. Ragam survei telah dilaksanakan, khususnya pada rentang tahun 2005, dan 2010/2011.
Ditambah lagi pada hasil survei tahun 2011, 64% perempuan Fiji dilaporkan pernah menerima tindak kekerasan secara fisik maupun seksual oleh intimate partner-nya, yang dapat berupa suami atau kekasih. Sedangkan 31% lainnya mengaku pernah menerima tindak kekerasan secara fisik maupun seksual sejak berusia 15 tahun, dari pihak-pihak di luar kategori intimate partner.
Artikel ini diterbitkan di laman womentourism.id| 16 Mei 2025
Writer:
Tarisyah Widi Shabira
Awardee of Turkiye Burslari Scholarship for Master Program
Referensi:
-
PSDI (The Pacific Private Sector Development Initiative). 2021. Fiji (Pacific Tourism Sector Snapshot). PSDI-TourismSnapshot-FIJ.pdf
-
Farida Fleming, dkk. 2020. Promising Practices in Preventing & Eliminating Violence against Women and Girls in Fiji. Promising-Practices-in-Preventing-Eliminating-Violence-against-Women-and-Girls-in-Fiji.pdf
-
Gender Analysis (Summary). Microsoft Word - LD3 Fiji CPS Gender Analysis FOR MANAGEMENT APPROVAL.docx
-
Sydney Airport. Fiji Travel Guide.Fiji.pdf